Postingan

Ketakutan Perempuan

Gambar
Ketakutan Perempuan Oleh Karis Rosida Usai menuntaskan naskah Berteman Hujan, saya kembali mengambil tantangan dari Komunitas ODOP ( One Day One Post ). Masih jelas bagaimana rasanya menulis maraton untuk pertama kali selama tiga bulan. Penuh tekanan, nafas tersengal, dan saya seakan bertarung melawan keterbatasan diri. Kini perjalanan akan terulang kembali di naskah baru yang masih akan saya tuliskan. Jika Berteman Hujan bercerita tentang perjalanan kehidupan seorang anak bernama Ali dan hanya sedikit menyingung tentang cinta. Tetapi dalam naskah yang sengaja saya ikutkan program ONB (ODOP Menulis Buku) perihal cinta saya tuangkan lebih banyak, berdampingan dengan perjuangan hidup seorang perempuan. Sungguh ini bukan perkara mudah menuliskannya, sebab saya sendiri mengalami kesulitan menarasikan tema cinta. Namun tak ada salahnya menantang diri sendiri, bukan? Dalam naskah baru bagai menelanjangi pribadi saya, karena saya juga perempuan. Ketakutan tentang masa de

Bukan Tahun Terakhir

Gambar
Sumber: Google Bukan Tahun Terakhir Oleh Karis Rosida Semalam suara terompet, pesta kembang api, hingga nyanyian keras menyeruak memecah keheningan malam. Gaduh membuat saya yang sudah tertidur akhirnya membelalakkan mata. Pertanda tahun 2019 sudah berakhir. Perjalanan 365 hari bukan waktu pendek mengarungi kehidupan. Teringat langkah kaki ini yang dipenuhi dengan segala rasa. Gamang berkali-kali memainkan perasaan dan kekuatan pikiran. Tempaan dari sang kuasa sangat kuat sampai harus jatuh berulang-ulang. "Wajar saja kan, kalau hidup penuh dengan ujian?" Namun, ada kelapangan hati yang didapat usai melewati semua kisah kemarin. Lega membuat diri seakan bebas kembali, dan siap menantang masa depan. Tak ada yang tahu bagaimana hidup seseorang akan berjalan. Saya tidak percaya dengan ramalan, atau bualan zodiak bintang, bahkan kata orang. "Tahun 2019 memang sudah berakhir, tapi semangatmu jangan ikutan padam!" Inilah kalimat yang

Minggu Syahdu Menanti Bapak

Gambar
Minggu Syahdu Menanti Bapak Oleh Karis Rosida Liburan sekolah selalu dinanti oleh anak-anak. Hari minggu atau waktu liburan lain menjadi pengharapan terindah bisa berkumpul bersama keluarga. Dan minggu punya tempat istimewa di hati semua orang. Bahagia mengisi liburan, menikmatinya berkumpul dengan orang tersayang hingga cukup rebahan di kamar. Namun di benak sebagian manusia, ada yang tengah memendam sekelumit pilu. Seseorang yang dinanti tengah berada di kota lain, bahkan luar negeri. Saya menyaksikan sendiri, beberapa pasang mata malaikat kecil menanti hadirnya bapak di sampingnya. "Bapakku pergi cari uang," katanya. Sudah lama berlalu, mereka hanya rindu bertemu. Lelaki pertama yang ditemui saat mereka lahir ke dunia benar-benar ditunggu. Selama ini mulut tediam, mengunci apa yang dirasakannya rapat-rapat. Sama seperti tanah di musim kemarau panjang yang setia menanti hujan. Rintikan air yang turun dari langit sebagai tanda kuasanya pencipta. Sek

Perbedaan Versi Sharon Creech

Gambar
Perbedaan Versi Sharon Creech Oleh Karis Rosida Ketika tantangan Reading Challenge ODOP 6 (RCO) menantang untuk membaca buku terjemahan dari penulis luar negeri, tentu menjadi keseruan tersendiri bagi saya penikmat buku bergenre fiksi. Bermodal buku pinjaman dari Perpustakaan Nasional Bung Karno pilihan hati jatuh pada buku yang berjudul " Postcard from Switzerland " karya penulis Sharon Creech, sang peraih Newbery Medal, penghargaan buku remaja terbaik di Amerika. Buku yang kaya akan budaya dari berbagai negara. Tentang pencarian jati diri seorang anak perempuan yang sejak kecil hidup berpindah-pindah bersama keluarganya di beberapa negara bagian Amerika. Hingga petualangan hidupnya mengantarkannya ke negara Swiss.  Membaca buku keren ini saya bagai berkeliling dunia. Bertemu dengan masing-masing tokoh dari berbagai negera dengan bahasa, kebiasaan, watak yang berbeda-beda. Pegangan tepat saat RCO juga memberikan tantangan membuat tulisan persamaan dan perb

Ulasan Cerita Remaja

Gambar
Ulasan Cerpen "Ratu Siriusku" Karya Illa Fadhillah Oleh Karis Rosida Mengerjakan tugas dari kelas fiksi kali ini yaitu mengulas cerpen cerita anak atau remaja, membuat saya teringat dengan buku antologi yang seminggu lalu tuntas saya baca. Saya oerhatikan berulang-ulang, dan akhirnya bertemu satu cerpen yang masuk kategori cerita remaja (cerma). Cerpen berjudul Ratu Siriusku yang ditulis oleh Illa Fadhilah menarik hati untuk mengulasnya. Judul Ratu Siriusku dipilih penulis sebagai pembuka mewakili kisah yang dipaparkannya. Judul tersebut sesuai nama buku antologi yang terpampang di sampul depan, Serupa Bintang Sirius Untukku. Menarik membuat saya sebagai pembaca bertanya-tanya, siapa yang disebut ratu sirius? Kisahnya bagaimana ya? Beberapa pertanyaan itu terlintas begitu saja ketika membaca judulnya. Dari sini penulis sudah berhasil memunculkan rasa penasaran dalam benak pembaca seperti saya. Tema Mengambil tema tentang kasih sayang seorang an

Pertemuan Para Pejuang Mimpi

Gambar
Pertemuan Para Pejuang Mimpi Oleh Karis Rosida Dulu saya beranggapan bahwa bermimpi sendirian itu asyik tanpa gangguan dari siapapun. Berjalan seorang diri tiada yang mengusik membuat diri bak raja jalanan. Dalam sunyi, mencoba bertahan dengan kekuatan seadanya ternyata tidak cukup. Sakit itu harus dirasakan melalui bungkam, mengunci rapat-rapat agar jauh dari omongan orang. Hampir di penghujung tahun 2019, menjadi titik balik mengais mimpi yang sempat tertinggal jauh di masa lalu. Sehabis resign , di sela fokus menulis, saya kembali ke dunia wirausaha. Masa hibernasi panjang dari bisnis dibutuhkan pemantik untuk menyalakan semangat juang hingga saya memberanikan diri mengikuti program Abangwira (Audisi Pengembangan Wirausaha) yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi Kabupaten Blitar. Sungguh merasa asing ke dunia yang beberapa tahun lalu sempat saya jejaki dan sengaja saya tinggalkan begitu saja sebelum menggapai manisnya. Memang hidup adalah pilihan, yang kelak mene

Ulasan Cerpen Panembahan Podo

Gambar
Ulasan Cerpen "Panembahan Podo" Karya Suden Besayev Oleh Karis Rosida Historical fiction nampaknya jadi momok menakutkan bagi orang-orang awam dalam dunia literasi, khususnya saya. Setelah membaca beberapa cerpen sejarah, akhirnya saya tertatik untuk mengulas cerpen yang berjudul "Panembahan Podo" karya Suden Besayev atau nama aslinya Wakhid Syamsudin yang juga senior di komunitas ODOP ( One Day One Post ) Jujur sebetulnya tugas terkait historial fiction menjadi berat untuk saya yang minim pengetahuan sejarah. Hanya bermodal nekat dan memberanikan diri mengurai cerpen yang sudah apik nan keren ini. Judul Dengan judul "Panembahan Podo", cerpen ini berhasil membuat saya tertarik menelusuri berbagai kata yang asing tertangkap mata. Saya pun mencari arti kata "panembahan" dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Selanjutnya saya begitu penasaran, apa panembahan podo ini murni imajinasi dari penulis atau memang faktanya ada